PSS Harus Waspada, Persija Mulai Bangkit

By | October 23, 2019

PSS Harus Waspada, Persija Mulai Bangkit – Persija (Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sepak bola Indonesia yang berbasis di  Jakarta, Indonesia.

Persija saat ini berlaga di Liga 1. Persija merupakan klub sepakbola paling sukses di sejarah sepakbola Indonesia dengan torehan 11 kali juara liga domestik hingga sejauh ini. sbobet88

Persija (Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) dibentuk pada tanggal 28 November 1928, tepat sebulan setelah Sumpah Pemuda, dengan cikal bakal bernama Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ).

VIJ merupakan salah satu klub yang ikut mendirikan Persatuan sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan keikutsertaan wakil VIJ, Mr. judi bola

Soekardi dalam pembentukan PSSI di Societeit Hadiprojo Yogyakarta, pada Sabtu tanggal 19 April 1930.

PSS Harus Waspada, Persija Mulai Bangkit

Klub ini mendapatkan perhatian yang besar dari Mantan Gubernur Jakarta, yang bernama Sutiyoso yang merupakan Pembina Persija. https://americandreamdrivein.com/

Kelompok pendukungnya bernama The Jakmania.

Saat ini Persija juga mendapatkan perhatian dari Gubernur Anies Baswedan yang berjanji untuk membuatkan stadion untuk Persija dan sedang berlangsung di mulai sejak bulan Maret 2019.

Pada era Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra).

Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta).

Saat itu, NIVU kepanjangan dari Nederlandsch Indisch Voetbal Unie sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada.

Sisi lain, VBO kepanjangan dari Voetbalbond Batavia en Omstreken sebagai bond atau perserikatan tandingan Persija juga masih ada.

Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar.

Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung).

Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO.

Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija.

Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija.

Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija “baru” itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa.

Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951).

Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.

Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan adalah dua pemain dengan masa kerja terlama di Persija Jakarta.

Bambang telah bergabung dengan klub ini sejak 1999 sebagai klub dalam karir profesional pertamanya ketika ia masih muda.

Ismed memulai karirnya dengan Persija pada tahun 2002 dan tidak pernah bergabung dengan klub lain sejak tahun itu hingga sekarang.

Persija Fans Club atau sekarang dikenal dengan nama “THE JAKMANIA” ialah kelompok supporter terbesar & fanatik dari Persija jakarta sebelum the jakmania berdiri,terdiri dari pemuda-pemudi betawi yang mendukung dan peduli dengan persija pada massa di era-perserikatan.

Jakmania atau The Jakmania merupakan kelompok suporter dari kesebelasan sepak bola Persija Jakarta.

Jakmania sudah terbentuk sejak Ligina IV tepatnya pada tanggal 19 Desember 1997.

Ide terbentuknya The Jakmania, pertama kali dicetus oleh manajer Persija Jakarta waktu itu yang bernama Diza Rasyid Ali.

Ide tersebut juga mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Sutiyoso sendiri menjabat sebagai pembina Persija Jakarta.

Sutiyoso sangat menyukai sepak bola, kecintaannya pada sepak bola lah yang membuat ia ingin membangkitkan dan menghidupkan kembali sepak bola di Jakarta baik tim maupun pendukung atau supporter.

Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan berkumpul bersama membahas perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan.

Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut.

PSS Sleman akan menjamu juara bertahan Liga 1, Persija Jakarta, dalam pekan ke-24 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (24/10/2019).

Pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro menginstruksikan kepada seluruh pemain agar mewaspadai kebangkitan Persija.

Sang juara bertahan memang masih berkutat di zona rawan terjerumus degradasi.

Macan Kemayoran yang telah melakoni 21 pertandingan berada cukup jauh di bawah PSS dalam klasemen sementara.

PSS yang menjadi kuda hitam mampu menembus posisi lima besar dengan poin 35.

Sementara Persija Jakarta di urutan ke-13 dan baru mengumpulkan 23 angka. Atau terpaut 12 poin dari tim Elang Jawa.

Namun, kewaspadaan yang dimaksud Seto Nurdiyantoro adalah hasil positif Persija pada laga terakhir.

Persija sukses mempecundangi tuan rumah PSM Makassar lewat gol tunggal Marko Simic, Minggu (20/10/2019).

“Persija Jakarta baru saja menang di Makassar, pasti motivasi terangkat.

Kualitas pemain mereka juga merata, pasti tidak akan khawatir dengan siapa pun lawannya,” ungkap Seto Nurdiyantoro

Pelatih berusia 45 tahun itu juga meminta pemainnya agar tidak jemawa dengan posisi yang lebih baik dari Persija Jakarta di klasemen.

Begitu jauhnya jarak nilai maupun peringkat, diakui tidak bisa menjadi patokan PSS bisa leluasa menaklukkan Persija.

“Persija, akan jadi lawan berat tentunya bagi kami. Dengan kualitas pemain mereka yang mumpuni, harapan saya pemain PSS juga harus bisa karena sama-sama punya potensi.

Posisi di papan klasemen bukan jadi pedoman bakal membuat pekerjaan kami menjadi mudah,” jelas Seto.