Monthly Archives: November 2019

Negara Peraih Emas dan Pelatih Top yang Beradu Racik Strategi di SEA Games

Negara Peraih Emas dan Pelatih Top yang Beradu Racik Strategi di SEA Games – Sepak bola menjadi cabor primadona di SEA Games 2019 karena paling digemari oleh masyarakat dunia. Tidak heran, terdapat anggapan jikalau juara umum di SEA Games tak lengkap tanpa emas sepak bola.

Sejak SEA Games 2019 digelar pertama kali atau saat masih bernama Southeast Asian Peninsular Games (SEAP Games), sepak bola sudah masuk dalam daftar cabor yang dimainkan. judionline

Dari 29 penyelenggaraan sebelumnya, Thailand menjadi tim paling sukses dengan 15 emas, yang artinya, Negeri Gajah Putih 15 kali menjuarai SEA Games cabor sepak bola. www.mustangcontracting.com

Selain Thailand, empat negara lainnya yang pernah merasakan emas sepak bola SEA Games adalah Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Burma (sekarang Myanmar). Peta kekuatannya berubah seiring betambahnya negara peserta.

Ya, sampai SEA Games pada tahun 1975, jumlah pesertanya hanya tujuh. Baru pada tahun 1977, tiga negara ikut serta, yakni Indonesia, Brunei Darussalam, dan Filipina.

Negara Peraih Emas dan Pelatih Top yang Beradu Racik Strategi di SEA Games

Berikut adalah perjalanan lima negara peraih emas SEA Games cabor sepak bola:

1. Vietnam

Vietnam terbilang sebagai negara pertama yang meraih medali emas pada sepak bola SEA Games, yakni tahun 1959. Vietnam yang saat itu masih bernama Vietnam Selatan mengalahkan tuan rumah Thailand dengan skor 3-1.

Menariknya, itulah satu-satunya gelar juara yang pernah diraih oleh Vietnam. Pada edisi-edisi berikutnya, Vietnam selalu kandas pada tujuh babak final lainnya.

2. Malaysia

Tim Negeri Jiran berhasil meraih enam emas SEA Games cabor sepak bola. Keberhasilan pertama mereka raih pada edisi SEA Games 1961 di Burma (Myanmar).

Myanmar dan Malaysia saling bersaing ketat pada era 60-an dan 70-an. Pada tahun 1961, Malaysia merayakan gelar juara tersebut di Myanmar, namun Myanmar membalasnya pada SEA Games 1971 yang digelar di Malaysia.

Malaysia lalu mendapatkan dua emas pada dua edisi berturut-turut, yakni SEA Games 1977 di Kuala Lumpur dan 1979 di Jakarta.

Indonesia sudah seperti rumah buat Malaysia karena, Harimau Malaya kembali meraih emas pada SEA Games 2011 yang digelar di Jakarta.

3. Myanmar

Sepak bola Myanmar ditakuti di Asia Tenggara pada tahun 1960-an hingga 1970-an. Terbukti, semua lima emas diraih pada era tersebut.

SEA Games tahun1965 cabor sepak bola melahirkan catatan unik. Sebab, untuk pertama kali dan satu-satunya, gelar juara dibagi kepada dua tim, yakni Myanmar dan Thailand.

4. Indonesia

Sudah 38 tahun lamanya emas SEA Games cabor sepak bola tidak mampir ke lemari trofi Indonesia. Kala itu, Merah Putih meraih kesuksesan di Manila, Filipina, tahun 1991.

Lawan yang dihadapi adalah Thailand, tim yang haus akan gelar juara karena sudah absen mendulang emas pasca hattrick juara tahun 1979, 1981, dan 1983.

Nasib baik menimpa Indonesia. Widodo Cahyono Putro dkk. menang lewat drama adu penalti (4-3) setelah bermain imbang tanpa gol selama waktu normal.

Satu catatan menarik yakni, dua emas yang sudah dikoleksi Indonesia didapat setelah melewati 90 menit waktu normal. Jika pada edisi 1991 menang adu penalti, pada edisi 1987 tim merah putih memastikan kemenangan pada babak tambahan.

5. Thailand

Bisa jadi, Thailand merupakan tim paling dibenci sekaligus disegani di Asia Tenggara. Bagaimana tidak, sebanyak 16 emas digenggam dari 29 kali penyelenggaraan SEA Games.

Hebatnya, Thailand pernah menang sebanyak delapan kali beruntun. Mereka juga mencatatkan hattrick pada tahun 1981 sampai 1985, 1993 sampai 2007, dan 2013 hingga 2017.

5 Pelatih Top yang Beradu Racik Strategi di Sepak Bola SEA Games 2019

Jakarta Sepak bola selalu menjadi cabor yang paling menarik di perhelatan SEA Games, meski hanya memperebutkan satu emas. Satu medali emas bernilai sangat prestise sehingga setiap tim begitu ngotot untuk mengejar ini.

Cabang olahraga sepak bola akan digelar pada 26 November sampai 10 Desember 2019. Pertandingan sepak bola digelar di tiga stadion yakin Rizal Memorial, Binan, dan Imus.

Terdapat dua grup yang akan bersaing dalam perburuan medali emas SEA Games. Grup A dihuni tuan rumah Filipina yang bakal bersaing dengan Malaysia, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.

Sementara itu, Grup B bisa dikatakan sebagai Grup Neraka. Grup ini dihuni Timnas Indonesia U-22 yang akan menghadapi Thailand, Vietna, Singapura, Laos, dan Brunei Darussalam.

Bicara prestasi, Thailand masih menjadi negara dengan pengoleksi medali emas terbanyak dari sepak bola dengan total 16 medali. Kemudian ada Malaysia dengan koleksi 6 medali emas dan Myanmad dengan raihan 5 emas.

Sementara itu, Indonesia baru meraih dua medali emas. Adapun Singapura dan Laos sama sekali belum pernah menjadi juara pada pesta olahraga dua tahunan tersebut.

Perburuan medali emas pada SEA Games edisi ke-30 sepanjang sejarah ini diprediksi akan berlangsung ketat. Hal itu bisa dipastikan karena masing-masing peserta diasuh pelatih berkualitas dan sarat pengalaman.

Berikut ini adalah pelatih jempolan yang bakal beradu strategi dalam perburuan medali emas SEA Games 2019:

1. Indra Sjafri (Timnas Indonesia U-22)

Timnas Indonesia U-22 menaruh harapan tinggi pada Indra Sjafri untuk bisa mengakhiri puasa medali emas di SEA Games 2019. Pelatih 56 tahun itu sebelumnya lebih sering menukangi Timnas U-19.

Namun, pada Desember 2018 Indra Sjafri dipromosikan ke Timnas Indonesia U-22. Pada Februari 2019, Indra Sjafri langsung membuktikan kualitasnya dengan mengantarkan Osvaldo Haay dkk meraih gelar Piala AFF U-22 2019.

Sayangnya, pada Maret 2019 Indra Sjafri gagal membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala AFC U-23 2020. Jadi, ini bisa menjadi panggung pembuktian Indra Sjafri untuk mempersembahkan medali emas di SEA Games 2019 setelah 28 tahun.

2. Park Hang-seo (Timnas Vietnam)

Park Hang-seo sejatinya merupakan pelatih timnas senior Vietnam. Namun, pada SEA Games 2019, pelatih asal Korea Selatan itu dipercaya untuk memimpin Vietnam U-22 meraih medali emas.

Kinerja Park Hang-seo tentu sudah tak perlu diragukan lagi. Pelatih yang kini berusia 60 tahun itu pernah menjadi asisten Guus Hiddink di Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2002.

Bersama timnas Vietnam senior, Park Hang-seo juga membuktikan kualitasnya. Di bawah asuhannya, Vietnam belum terkalahkan dalam empat laga Kualifikasi Piala Dunia 2022.

3. Akira Nishino (Timnas Thailand)

Sama dengan Park Hang-seo, Akira Nishino yang merupakan pelatih timnas Thailand senior juga akan turun memimpin timnas U-22. Kualitas pelatih asal Jepang itu pun tidak kalah dengan Park Hang-seo.

Akira Nishino memoles Thailand kembali menjadi tim yang ditakuti di Asia. Pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, Thailand di bawah asuhan Akira Nishino menjadi pemuncak klasemen sementara dengan mencatatkan delapan poin hasil dua kemenangan dan dua kali imbang.

Pengalaman dan kualitas yang dibawa Akira Nishino ke Timnas Thailand untuk SEA Games tentu menjadi modal berharga. Thailand berpeluang untuk mempertahankan medali emas SEA Games.

4. Fandi Ahmad (Timnas Singapura)

Fandi Ahmad akan memimpin Singapura di SEA Games 2019. Fandi Ahmad sudah tidak asing lagi untuk level U-22 setelah menjadi pelatih pada edisi 2003-2006 dan 2017-2018.

Pada 2018, Fandi Ahmad sempat dipromosikan ke timnas Singapura senior. Sayang, kariernya di sana tak terlalu cemerlang sehingga federasi Singapura mengembalikannya lagi ke timnas U-22

5. Ong Kim Swee (Timnas Malaysia)

Malaysia masih mengandalkan kualitas dari Ong Kim Swee pada SEA Games 2019. Pelatih yang berusia 48 tahun itu tercatat sebagai yang paling berpengalaman untuk level U-22.

Ong Kim Swee sudah dua edisi menukangi Malaysia U-22 yakni pada 2011-2015 dan 2017 sampai sekarang. Pencapaian terbaiknya adalah medali emas SEA Games 2011 dan perak pada edisi 2017. Ong Kim Swee juga pernah dua tahun menukangi Timnas Malaysia senior.

Filipina Meminta Maaf atas Kekurangan yang Dialami Peserta Cabor Sepak Bola SEA Games 2019

Filipina Meminta Maaf atas Kekurangan yang Dialami Peserta Cabor Sepak Bola SEA Games 2019 – Jakarta Panpel lokal SEA Games 2019 (PHISGOC) melayangkan permohonan maaf mereka kepada para peserta cabang olahraga sepak bola yang terpaksa harus mengalami situasi tak menyenangkan saat tiba di Manila jelang tampil di ajang multicabor yang berlangsung selama dua tahunan itu.

Cabor sepak bola menjadi yang paling awal menggelar pertandingan di SEA Games 2019. Itulah mengapa, atlet dari cabor paling populer itu sudah berdatangan sejak akhir pekan ini, mengingat pada Senin 25 November 2019, match day pertama penyisihan grup sudah dimainkan. sbobet338

Filipina Meminta Maaf atas Kekurangan yang Dialami Peserta Cabor Sepak Bola SEA Games 2019

Akan tetapi, panpel menunjukkan ketidaksiapan dalam mengelola logitstik kontingen-kontingen yang tiba lebih awal itu. Timnas Myanmar U- 22, Kamboja, Timor Leste, dikabarkan jadi korban “terparah” kegagalan panpel dalam mengatur transportasi dan akomodasi kepada tim dari ketiga negara tersebut. agen bola

Atas ketidak nyamanan itu, Jakarta Panpel lokal SEA Games 2019 (PHISGOC) melayangkan permohonan maaf mereka.

“Sementara PHISGOC berusaha untuk memastikan koordinasi yang tepat dari detail kedatangan, penyambutan di bandara, dan ketentuan transportasi dari semua tim internasional ke masing-masing hotel yang ditugaskan, kami mengakui kekurangan kami dalam insiden khusus ini dan berjanji untuk berbuat lebih baik,” kata PHISGOC dalam sebuah pernyataan). https://www.mustangcontracting.com/

“PHISGOC juga mengutip beberapa alasan, termasuk perubahan dalam perincian kedatangan yang disampaikan terlambat ke panpel, yang menyebabkan situasi ini muncul.

Di sisi lain, PHISGOC juga mencatat sekaligus mengabarkan terdapat sebanyak 75 kedatangan internasional dalam dua hari terakhir terdiri dari berbagai delegasi tim olahraga, pejabat teknis dan perwakilan dari Komite Olimpiade Nasional masing-masing, yang mendapat pelayanan tanpa kendala apa pun.

Akan tetapi, setelah insiden yang dilaporkan tersebut, PHISGOC mengatakan hal itu akan menjadi pengingat bagi pihak mereka untuk lebih “rajin” lagi.

“Kami berutang kepada tamu dan warga negara kami,” imbuh pernyataan itu.

Jauh dari Kenyamanan

Sebelumnya, ramai dikabarkan beberapa tim cabor sepak bola SEA Games tahun 2019 harus menunggu hingga tiga jam untuk dapat bisa ke hotel. Para tamu negara negara itu dibiarkan terlunta lunta sembari menunggu jemputan.

Sesudah menunggu, kendaraan yang datang menjemput jauh dari harapan. Timnas Myanmar U- 22 yang tiba dengan mengenakan jas seragam kontingen, terpaksa berdesak desakan dalam kendaraan, bukan bus yang memberikan kenyamanan.

Dari foto yang beredar, rombongan terpaksa duduk berdempet dempetan dan berhadapan hadapan, yang jauh dari kesan atau kata nyaman.

Sementara Timnas Kamboja, tidak hanya harus menunggu lama di bandara, terkena macet saat berada di jalan, dan setiba di hotel yang sudah disiapkan PHISGOC, mereka juga masih harus menunggu lagi karena kamar yang telah atau sudah disiapkan untuk mereka, masih belum dapat mereka gunakan.

Akibatnya, pemain yang sudah letih akibat perjalanan, menunggu sambil duduk duduk dan tiduran di lantai beralas karpet di salah satu sudut hotel. Latihan pun terpaksa dibatalkan, sama halnya Timnas Thailand U- 22.

SEA Games 2019: Jadi Tuan Rumah, Tim Sepak Bola Putri Filipina Juga Terlantar di Hotel

Timnas sepak bola putri Filipina ternyata juga mendapatkan masalah jelang berlaga di SEA Games tahun 2019. Meski mereka berstatus tuan rumah.

Tim putri Filipina mengalami gangguan non teknis yakni hotel jelang berlangsungnya SEA Games 2019. Hal tersebut diungkap oleh Hali Long, yang adalah salah satu di antara anggota skuat Filipina putri. Hali Long mengunggah foto foto tim putri Filipina di hotel, melalui akun Facebook nya

Hali Long menuliskan di akun Facebook nya bahwa timnya tiba di hotel pada pukul 11.30 pagi. Ternyata, kamar untuk mereka belum siap. Kemudian mereka makan untuk menunggu kamar mereka disediakan. Akan tetapi, mereka harus menghadapi kenyataan satu kamar dihuni 4 sampai dengan 5 pemain.

“Sekarang pukul 14.15 dan kamar juga belum tersedia. Mereka memindahkan kami ke ruangan agar tidak ada penumpukan orang di lobi karena tim lain juga datang,” tulis Hali Long di halaman Facebooknya.

“Ini menyedihkan karena kami adalah tuan rumah. Tidak membayangkan bagaimana perasaan negara lain,” tulis Hali Long.

Status Hali Long langsung viral dan mendapat respons dari ribuan pengguna Facebook yang ada di Filipina. Kebanyakan, warganet Filipina merasa kecewa dengan panitia SEA Games tahun 2019.

Masalah Utama

Akomodasi dan penjemputan memang menjadi masalah utama yang dihadapi oleh tim sepak bola, baik putra maupun putri di SEA Games 2019. Beberapa negara sudah mengeluh karena harus menunggu cukup lama di Bandara Internasional Ninoy Aquino.

Timnas Thailand U- 22, juga mengeluhkan makanan dan kekurangan air minum. Mereka pun harus mengurus keperluan tersebut secara mandiri.

Untungnya, kondisi semacam itu tidak menimpa Timnas Indonesia U-22 karena PSSI sudah mengantisipasi dengan memberangkatkan tim lebih cepat dan berkoordinasi lebih awal.

SEA Games 2019: Jadwal Baru Cabang Sepak Bola di Grup B

Jadwal pertandingan cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2019 Grup B berubah. Laga Vietnam kontra Brunei Darussalam yang semula terjadwal pada Selasa 26 November 2019, dimajukan 1 hari.

Selain perubahan jadwal, venue pertandingan Vietnam menghadapi Brunei Darussalam juga berubah. Partai tersebut akan digelar di Binan Football Stadium, Laguna dengan jadwal awal berlangsung di Imus Grandstand and Track Oval, Imus.

Partai Vietnam melawan Brunei Darussalam yang notabene merupakan pertandingan pembuka SEA Games 2019 Grup B, akan berlangsung bersamaan dengan matchday pertama Grup A yang mempertandingkan antara Malaysia menghadapi Myanmar di Rizal Memorial Stadium.

Federasi Sepak Bola Filipina atau yang biasa disingkat dengan singkatan PFF meluncurkan jadwal baru tersebut di laman Facebook nya, akan tetapi tidak menyertai alasan mengapa dimajukannya partai Vietnam kontra Brunei Darussalam.

Perubahan jadwal dan venue untuk pertandingan Vietnam dengan Brunei Darussalam tidak merembet ke jadwal lain. Partai babak penyisihan SEA Games tahun 2019 baik Grup A dan B yang lainnya tidak mengalami perubahan.

Filipina Meminta Maaf atas Kekurangan yang Dialami Peserta Cabor Sepak Bola SEA Games 2019

Berikut adalah Jadwal Baru SEA Games 2019 Grup B:

Tanggal: 25 November 2019

  • Vietnam Vs Brunei Darussalam

Binan Football Stadium

Tanggal: 26 November 2019

  • Thailand Vs Timnas Indonesia U- 22
  • Laos Vs Singapura

Rizal Memorial Stadium

Tanggal: 28 November 2019

  • Vietnam Vs Laos

Binan Football Stadium

  • Brunei Darussalam Vs Thailand
  • Timnas Indonesia U- 22 Vs Singapura

Rizal Memorial Stadium

Tanggal: 1 Desember 2019

  • Thailand Vs Singapura

Binan Football Stadium

  • Loas Vs Brunei Darussalam
  • Vietnam Vs Timnas Indonesia U-22

Rizal Memorial Stadium

Tanggal: 3 Desember 2019

  • Timnas Indonesia U-22 Vs Brunei Darussalam

Binan Football Stadium

  • Laos Vs Thailand
  • Singapura Vs Vietnam

Rizal Memorial Stadium

Tanggal: 5 Desember 2019

  • Brunei Darussalam Vs Singapura

Rizal Memorial Stadium

  • Timnas Indonesia U-22 Vs Laos

Imus Cavite

  • Vietnam Vs Thailand

Binan Football Stadium